“Anak-anak, hari ini kalian kedatangan teman baru. Ia adalah
murid pindahan dari Eiffel Senior High School. Silahkan masuk Gwen dan silahkan
perkenalkan dirimu.” Kata Ms. Jessy
“Hello, saya Gwen Forhard, biasa dipanggil Gwen. Dulu saya
sekolah di Eiffel Senior High School-Paris. Dan sekarang saya pindah ke London,
karena orang tua saya akan melanjutkan usaha keluarga di sini.” Kata Gwen
“Baik Gwen, silahkan duduk. Ms. Jessy harap, kalian semua
dapat menerima Gwen dengan baik.” Sahut
Ms. Jessy
Bel istirahat pun berbunyi,
teman-teman satu kelasnya pun berkumpul dan berkenalan dengan Gwen. Sekarang,
Gwen telah memiliki 4 orang sahabat barunya yang bernama Caroline, Stefanny,
Christine, Regina. Setelah itu, mereka mengajak Gwen untuk pergi ke kantin
sekolah. Setelah sampai di kantin, mereka segera memesan makanan.
“Gwen, kita udah pesenin makanan special
buat lu. Dan pastinya, lu akan suka.” Kata teman-temannya itu.
Setelah selesai makan.
“Wah, benar kata kalian. Makanan
disini enak dan gue suka itu.” Kata Gwen kepada teman-temannya.
Bel istirahat pun berbunyi dan
mereka pun kembali ke kelas. Beberapa menit kemudian, guru matematika yang
bernama Mr. Hilson pun datang, ia langsung memberikan soal yang cukup sulit dan
menunjuk Sheila untuk mengerjakan soal itu. Tetapi Sheila tidak bisa, dengan
segera Gwen pun mengangkat tangannya dengan niat membantu Sheila.
“Ya, silahkan maju Gwen dan
langsung kerjakan.” Kata Mr. Hilson
Beberapa menit kemudian, Gwen
telah selesai mengerjakan soal yang diberikan.
“Gwen, saya bangga sama kamu.
Karena semua jawaban kamu benar semua. Dan untuk Sheila, saya harap kamu dapat
belajar bersama Gwen.” Kata Mr. Hilson
Ketika pulang sekolah, Sheila
menemui Gwen dengan tampang yang jutek.
“Eh anak baru, maksud lo apa
tadi? HAH!! Sok ngebantuin gue lagi, lo kira gue ga bisa! Gue tau, pasti lo itu
mau cari muka kan sama Mr. Hilson. Udah deh ngaku aja!” kata Sheila
“Terserah lu aja deh mau ngomong
apa ke gue, yang jelas gue ga mau cari muka sama Mr. Hilson. Gue cuman pengen
ngebantuin lu doang kok. Udah itu aja, ga ada maksud lain.” Jawab Gwen
“Halah, ga usah ngeles deh lo! Denger
ya anak baru, gue ga butuh bantuan dari lo! Ngerti, HAH!” Kata Sheila
Setelah itu, Sheila langsung
meninggalkan Gwen dan teman-temannya dengan tampang juteknya.
“Dasar tuh orang, dibantuin
bukannya bilang makasih, malah kaya gitu. Ish, ga tau malu.” Kata Caroline
“Tau tuh, kalo gue jadi Gwen
pasti udah gue bejek-bejek tuh orang.” Tambah Regina
“Setuju banget tuh!” kata
Stefanny
“Yaudah lah, biarin aja. Biar dia
sadar sendiri dulu.” Jawab Gwen
“Hah SADAR? Sampe tahun jebot,
dia ga bakalan sadar kali.” Sahut Christine
Setelah mereka berbicara tentang
Sheila, mereka pun pulang karena takut orang tua mereka mencari. Maklumlah,
mereka kan bukan anak-anak yang seperti Sheila dan teman-temannya. Yang suka
cabut sekolah waktu ga ada guru, mabok, ya pokoknya gitu deh.
Pada malam harinya, keluarga
Forhard berkumpul diruang tamu sambil berbincang-bincang.
“Gwen, gimana hari pertama kamu
sekolah? Menyenangkan kan?” tanya Tn. Forhard
“Menyenangkan kok Dad.” Jawab
Gwen
“Gimana sama teman-teman baru
kamu?” tambah Ny. Forhard
“Sekarang aku udah punya 4 orang sahabat yang baik Mom. Nama mereka
itu Caroline, Regina, Stefanny, dan Christine.” Jawab Gwen lagi
“Syukurlah kalau begitu. Kalau
begitu sekarang kamu tidur, karena sudah malam” kata Tn. Forhard
TO BE CONTINUE...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar